“Ketika
kau sudah memilih, konsistenlah. Karena dari situlah kunci kesuksesanmu bermula.
Bila kau mudah menyerah dan surut langkah, maka jangan pernah bermimpi tuk
menjadi sang juara”
Sobat, hidup ini adalah pilihan. Di dalam pilihan ini, akan
bertebaran banyak pilihan kehidupan lainnya. Jangan bingung ya. Kamu mau
sekolah atau tidak, itu pilihan. Mau bolos apa mau rajin belajar, juga pilihan.
Intinya, setiap pilihan selalu mengundang resiko dan tanggung jawab
masing-masing.
Pilihan untuk sekolah, maka kamu harus rajin belajar.
Pilihan untuk suka membolos, resikonya kamu ketinggalan pelajaran dan bisa
tidak naik kelas. Tak ada yang bisa disalahkan dalam hal ini kecuali dirimu
sendiri. Tak pantas bila hujatan dan kesalahan kamu timpakan pada pihak lain
padahal masalah sebenarnya ada pada diri sendiri. Tak layak pula bila kamu
menganggap remeh orang yang berusaha mengingatkanmu padahal sesungguhnya mereka
peduli.
Sobat, janganlah bersikap kekanakan. Usia remaja bukan
alasan untuk plin-plan dan mengingkari hasil pilihan sendiri. Kamu telah
dewasa. Mau tidak mau kamu telah tumbuh menjadi sosok yang berbeda dari
sebelumnya.
Bahkan Islam sendiri tak mengenal kata remaja, yang ada hanyalah anak-anak dan dewasa. Batas dari kedua dunia itu hanyalah sepercik darah haid dari perempuan dan mimpi basah pada laki-laki. Dan batas inilah yang membedakan apakah seseorang terkena taklif syara’ ataukah tidak.
Bahkan Islam sendiri tak mengenal kata remaja, yang ada hanyalah anak-anak dan dewasa. Batas dari kedua dunia itu hanyalah sepercik darah haid dari perempuan dan mimpi basah pada laki-laki. Dan batas inilah yang membedakan apakah seseorang terkena taklif syara’ ataukah tidak.
Hidup tak selamanya mulus. Begitupun dengan pilihan yang
telah kau ambil. Selalu ada batu kerikil yang mencoba menghalangi langkahmu
untuk meraih tujuan. Jangan menyerah! Yang namanya batu kerikil itu kecil.
Jiwamu yang besar pasti akan mampu meminggirkan si kerikil dari jalan
cita-citamu. Jangan cengeng! Sungguh malu sekali bila hanya dengan sebutir
kerikil kamu memutuskan surut langkah dan berputar mencari jalan lain yang
masih belum jelas arah dan tujuannya.
….Hidup
tak selamanya mulus. Begitupun dengan pilihan yang telah kau ambil. Selalu ada
batu kerikil yang mencoba menghalangi langkahmu untuk meraih tujuan. Jangan
menyerah!….
Jadilah seseorang yang berjiwa besar dan bertanggung jawab
terhadap setiap pilihan hidup yang diambil. Fokuslah pada cita-cita semula
seolah semua siap di depan mata sehingga membuatmu bergegas langkah. Sakit
sedikit dalam perjalanan, itu adalah bumbu penyedap yang nantinya akan terasa
nikmat ketika kamu telah tiba di tempat.
Yakinlah, akan ada masanya ketika kamu mentertawakan saat ini di mana kamu teruji dengan batu kerikil kecil namun seolah-olah batu gunung sebesar rumah yang datang menimpa.
Yakinlah, akan ada masanya ketika kamu mentertawakan saat ini di mana kamu teruji dengan batu kerikil kecil namun seolah-olah batu gunung sebesar rumah yang datang menimpa.
Kamu pasti bisa! Bila bukan dirimu yang yakin dengan dirinya
sendiri, lalu siapa lagi yang bisa meyakinkannya? Ayo bangkitlah! Jangan sampai
nanti kamu berada di satu titik, meratapi saat-saat ini yang kan menjadi masa
lalu, dan kemudian menyesali mengapa mengambil langkah keliru.
Ingatlah kata-kata yang entah kudapat darimana bahwa apa yang tidak membuatmu mati, maka yakinlah itu akan semakin menguatkan dirimu. Yakin saja!
Ingatlah kata-kata yang entah kudapat darimana bahwa apa yang tidak membuatmu mati, maka yakinlah itu akan semakin menguatkan dirimu. Yakin saja!
(dedicated
to semua yang merasa hampir menyerah, kalah dan putus asa. Semoga tulisan ini
mampu kembali meletupkan semangat kalian mengejar cita-cita).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar